Selasa, 25 November 2008

Tugas-tugas yang lain

Pohon Mangga Almarhumah Bu Fatimah
Oleh Widya Suwarna

Hari seudah senja. Burung-burung terbang kembali ke sarang. Irfan sedang menginap di rumah Kakek dan Nenek di perumahan desa Sukamaju.
” Fan, tolong antarkan rambutan ke rumah Bu Mila di Blok B3 no. 16. Tadi siang nenek lupa. Mumpung ingat, sekarang saja kamu antarkan, ya?” kata Nenek sambil menyodorkan satu kantong kresek hitam berisi buah rambutan. Irfan terdiam sejenak. Bukankah rumah Bu Mila itu dekat dengan rumah Almarhumah Bu Fatimah? Beberapa bulan yang lalu, Bu Fatimah ditemukan tetelungkup di depan kamar mandi dan sudah meninggal. Sejak itu, rumah itu kosong. Sebetulnya mau dikontrakan, tapi belum ada yang berminat. Di halaman rumah almarhumah ada pohon mangga yang rimbun. Menurut Mbak Isti pembantu Nenek, rumah itu seram. Ada yang pernah mendengar suara desir minyak seperti orang menggoreng ikan dari rumah itu. Ada yang pernah melihat sosok Bu Fatimah memakai daster putih. Ada yang pernah melihat ular besar melingkar di cabang pohon mangga. Pokoknya hal-hal semacam itulah.”Rumah Bu Mila, kan, dekat dengan rumah Bu Fatimah yang sudah meninggal itu, ya, kan, Nek?” Irfan menegaskan. ”Iya, apakah kamu takut lewat sana? Kalau takut, biar besok pagi saja perginya. Asal kamu ingatkan Nenek, karena Nenek suka lupa!” kata Nenek. ”Tidak, Nek, aku tidak takut! Aku, kan sudah kelas lima!”
Sambil barjalan Irfan berpikir. Apa yang akan ku rasakan atau ku lihat di depan rumah itu? Irfan menduga-duga. Tapi, bukankah di Blok B3 tiu ada rumah yang berpenghuni? Mereka saja berani tinggal di situ, mengapa aku harus takut? Aku, kan, hanya lewat. Pikir Irfan.
Tiba-tiba Irfan melihat pemandangan aneh di depannya. Tampak seirang wanita memakai baju cheong sam merah bergambar naga degan rias wajah tebal. Wanita itu berdiri di tengah jalan dua puluh meter di depannya. Ia mengayun-ayunkan lampion merah dan menyanyikan lagu dalam bahasa Cina. Irfan mundur, jantungnya berdebar kencang. Ia menepi ke rumah di sebelah kanan. Seorang ibu keluar dari rumah itu, dan membuang sampah di halaman. Ia juga melihta wanita itu dan memperhatikan wajah Irfan yang pucat ketakutan. “Jangan takut, Dik. Itu tante Kim Hoa, orang baru disini. Kata orang dia stres karena suaminya menikah lagi!” kata ibu itu. Irfan menarik napas lega. Ia melanjutkan perjalanannya. Di simpang jalan memasuki Blok B, tiba-tiba seekor anjing mendekatinya. “Guuuk, guuuk, guuuk!” anjing itu menggonggong dan mengendus-enduskan kantong plastik hitam berisi rambutan. Irfan mengangkat karung itu tinggi-tinggi. “Heeei, ini rambutan, bukan makanan kamu!” hardik Irfan. Ia mengambil sebuah batu dan siap melempari anjing itu. Barulah anjing itu menjauh. Irfan berjalan lagi. Ia menepuk dahinya. “Bodoh aku, mestinya biarkan saja anjing itu mengikutiku. Hitung-hitung ia menemaniku!” kata Irfan dalam hati. Memasuki Blok B3, ia melihat beberapa lampu sudah menyala di rumah-rumah. Namun, ada juga rumah-rumah yang gelap karena tidak dihuni. Ia berjalan terus. Akhirnya ia tiadi depan rumah almarhumah Bu Fatimah, rumah nomor 11. ”Lo, mana pohon,mangga itu? Kok, tidak kelihatan? Ternyata pohon mangga di rumah itu belum lama ditebang. Ranting dan daun-daun bertumpuk di halaman. Tidak ada suara atau penampakan apa pun di rumah itu.
Irfan maju terus dan masuk ke rumah Bu Mila. Ia memberikan rambutan itu. ”Terima kasih, ya, Irfan!” kata Bu Mila. Karena ingin tahu, Irfan bertanya. ”Tante, pohon mangga di rumah Bu Fatimah ditebang, ya?” ”Iya Fan. Habis orang suka cerita macam-macam. Ada yang melihat inilah, melihat itulah. Jadi beberapa tetangga sepakat untuk menebang pohon itu. Anak Bu Fatimah mengizinkan pohon itu ditebang. Jadi kemarin kami tebang!” Bu Mila menjelaskan. Irfan pamit pulang.
Sambil berjalan Irfan berpikir, ”Lucu juga. Aku merasa seram pada pohon mangga itu, padahal pohon itu sudah di tebang. Benar kata pak guru. Manusia sering takut pada hal-hal yang belum tentu terjadi!”
Setiba di rumah Nenek, Irfan menceritakan kejadian itu. ”Memang sebaiknya pohon itu ditebang. Nenek juga jadi segan lewat kalau malam hari lewat situ. Kamu hebat ya, cucu Nenek yang berani!” Puji Nenek . Irfan tersenyum. Nenek tak perlu tahu kalau tadi ia sempat merasa takut.








Cerpen
Info:
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk
prosa naratif fiktif. Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Menetapkan apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi lainnya yang lebih panjang adalah sesuatu yang problematic. Sebuah definisi klasik dari cerita pendek ialah bahwa ia harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk. Cara membaca cerpen yang benar adalah denansuara yang keras, penuh penghayatan, dan jelas. Cerita pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan yang paling banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dll. Cerita pendek kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa liris dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi.

Amanat:
Jangan merasa takut terlebih dahulu sebelum mencobanya

Muhammad Kahfi Ramadhan
7C

Senin, 24 November 2008

Tugas

Pengalaman yang Mengesankan


Pengalaman yang mengesankan bagi saya adalah saat saya untuk pertamakalinya diopersi.Waktu itu adalah hari Jum’at.Pertama-tama saya mengurus administrasi lalu saya mulai menuju kamar. Sebelum masuk kamar saya harus diukur suhu dan tensinya terlebih dahulu. Setelah sampai di kamar saya bertemu dengan pasien lain yang juga dioperasi tapi, ia dioperasi karena usus buntu. Jam 12.15 saya makan siang. Lalu saya puasa sampai waktu operasi tiba. Kata teman sekamar disini ada ruang bermainnya yang akan dibuka pada jam 15.00-16.30. saat jam 15.00 saya kesana. Disana saya main game komputer bersama pasien rumah sakit yang lain. Saat ruang bermain sudah tutup saya pun kembali ke kamar. Akan tetapi saat saya sudah masuk ke kamar ternyata teman saya sudah pindah ke kamar VIP karna kakaknya ingin menemaninya menginap di rumah sakit. Jam pun sudah menunjukkan jam 18.00 suster pun mulai datang untuk kembali mengecek suhu dan tensi saya. Lalu saya dibawa ke ruang operasi. Saya sangat takut dan tegang. Tapi ayah,ibu,dan nenek saya terus memberi dukungan agar saya tidak takut.Jam 18.30 saya dibawa ke kamar aperasi.Setelah jam 20.30 saya mulai sadar. Lalu saya memanggil dokter untuk segera dibawa ke kamar saya.
Keesokan harinya saudara-saudara saya datang menjemput. Dan pada jam 11.30 saya pulang. Sebelum itu saya sangat senang karena diijinkan oleh dokter dan ayah saya untuk jalan-jalan. Lalu Saya memutukan untuk pergi ke Pondok Indah Mall. Setelah itu saya pulang dan beristirahat.









PT.Ilmu Cemerlang
Jln.Imam Bonjol 1 no 6 Solo

No.013/PT.IC/IX/2007 Solo, 29 September 2007
Perihal: Permohonan izin untuk melaksanakan bazar



Yth: Bpk. Joko Trianto S.Pd
Kepala SD Ki Hajar Dewantara
Di Jln. Kali Urang Raya no. 10 Sleman (Yogyakarta)

Dengan hormat
Sehubungan dengan diadakannya Bulan Bahasa. Maka dengan ini kami ingin melaksanakan bazar di sekolah anda yang akan dilaksanakan pada:

Hari,tanggal: 20 0ktober 2007
Waktu: 08.00-12.00
Tempat: Lapangan

Dengan ini kami berharap agar sekolah anda mau kami kunjungi.

Demikianlah permohonan dari kami. Apabila ada kata yang kurang berkanan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kasalahan kami tersebut.
Terima kasih,


Hormat kami
Mulyanto S.H
Mulyanto




Sinopsis:

Anak Kos Dodol

Novel ini menceritakan tentang kehidupan anak kos yang bernama Dedew yang salah mengambil jurusan.Ia tinggal di kosan bernama Puri Cantika II. Tepatnya di daerah Yogyakarta Selama tinggal di kos Dedew memiliki banyak teman. Saat ia ulang tahun Dedew dikerjai habis-habisan oleh teman satu kos. Dedew memiliki teman yang kreatif bernama Sarah. Saat pertengahan bulan Sarah membuka usaha roti bakar. Akan tetapi ia tidak memiliki oven. Ternyata, ia memanggang roti menggunakan setrikaan miliknya dengan cara ditekan hingga matang . ”Hiy..jijik.” kata salah seorang temannya. Saat pulang sekolah ia dikejutkan oleh temannya yang bernama Tere. Tere mendapat beasiswa. Akan tetapi ia menggunakan uang beasiswanya itu untuk membeli celana jeans idamannya. Alhasil saat ia hendak mengambil jeansnya saat selesai dijemur jeans itu malah hilang. Dedew adalah anak yang baik akan tetapi ia sangat ceroboh. Seperti yan satu ini. Saat sedang mengambil uang di ATM ia lupa mengambil kembali karu ATMnya untung saja ada ibu-ibu yang mengembalikan kembali kepada petugas. Seperti burung lepas dari sangkarnya. ”Merdeka” kata Dedew setelah lama ngekos. Karna orang tua tidak mengawasi Dedew bebas kemana saja asal tidak mengeluarkan uang. Seperti teman Dedew yang satu ini Elsa dan Anti. Mereka suka sekali dengan dugem dan sering pulang malem karna tidak memilki uang mereka nekat meminjam uang sebesar satu juta dan membohongi Dedew. Bilangnya sih untuk keperluan mendesak tapi malah untuk dugem. Tapi akhirnya mereka mau mengganti uang segitu dengan dicicil semampunya. Karna Bahasa Inggris adalah hal yang penting Dedew mengikuti kelas percakapan Bahasa Inggris. Sebagai tugas akhir dalam kelasnya Pak Tentor menyuruhnya untuk wawancara dengan bule. Dedew memutuskan untuk pergi ke Malioboro karena di sana banyak turis asing. Saat wawancara pertama ia gagal akantetapi saat yang kedua ia berhasil dengan sukses. Dedew pun dapat lulus dari kelasnya dengan nilai yang memuaskan. Kota Yogya memiliki daya tarik sendiri bagi Dedew dan teman-teman SMAnya. Satu hari setalah ujian nasional mereka nekat pergi ke pantai menggunakan mobil sewaan bersama supir. Mereka menghabiskan waktu seharian di pantai. Sangat ingin pulang mereka terus bercanda di dalam mobil. Di perjalanan pulang saat tanjakan rem mobil blong sehingga suasana hura-hura menjadi ketegangan.Dan akhirnya bagian belakang mobil menabrak pinggir jalan dan mereka harus menggantinya. Sebalum lulus Dedew hanya memiliki IPK sekitar 2,6 saja tapi berkat kerja kerasnya selama ini Dedew dapat meningkatkan IPKnya menjadi 3,2. Saat ingin lulus Dedew harus membuat skripsi. Akantetapi karna Pak Dosen tidak bisa membimbingnya. Jadi Dedew membuat skripsi bersama-sama dengan teman seangkatannya. Salah satunya adalah Jumbo. Jumbo adalah anak Pak Ustad sekitar daerah rumahnya. Jumbo berbaik hati untuk mengizinkan Dedew dan teman-temannya menginap di rumah kontrakannya. Saat lulus Dedew mendapat nilai yang gemilang.






Tokoh-tokoh:

Dedew memiliki sifat yang baik tapi ia ceroboh seperti saat ia salah mengambil jurusan ia menjadi anak yang ceroboh karna ia pelupa dan kurang teliti.

Sarah memiliki sifat kreatif seperti saat memanggang roti dengan setrikaan ini karena saat pertengahan bulan ia tidak memiliki uang. Itu juga karna ia anak yang pintar.

Tere adalah anak yang pintar. Ia menjadi anak yang pintar karena ia adalah anak yang rajin belajar.

Jumbo memiliki sifat baik. Karna ia sudah di didik oleh bapaknya menjadi orang yang pintar beragama sejak kecil.

Elsa dan Anti memiliki sifat yang sama suka dugem. Karena pergaulan daerah sekitarnya.

Tokoh yang paling saya sukai adalah Sarah karna ia adalah anak yang kreatif memanfaatkan barang seadanya meskipun sedikit jorok.

Jika aku menjadi Dedew aku akan lebih teliti dan akan menggunakan catatan agar tidak lupa.



Muhammad Kahfi Ramadhan
7C